Tapsel, mediatribunsumut.com
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Bulan Bintang ( DPC PBB ) berkomentar terkait indeks pembangunan manusia ( IPM ), sedianya Bupati Kab Tapanuli Selatan ( Tapsel ) buka bukaan saja soal capaian recana pembangunan jangka menengah daerah ( RPJMD ).
Riilnya ada pada RPJMD, bukan sekedar hasil sensus dan survey seperti yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik ( BPS) bahwa IPM Tapsel tahun 2022 tertinggi.
Dagelan semacam ini tidak pantas dipertontonkan disaat ekonomi masyarakat belum stabil, mengumbar keberhasilan tanpa dilandasi hasil capaian RPJMD.
Demikian ditegaskan Ketua DPC PBB Tapsel Muhammad Hadi Susandra Lubis kepada awak media ini ( 31/12 ) via whatsApp.
Sebagaimana ditayangkan salah satu media online yang tayang pada ( 30/12 / 2022 ) pada paragrap terakhir berita Kepala BPS Tapsel Zainal Arifin menimpali, meski garis kemiskinan terus mengalami pergeseran semakin tinggi, namun kesejahteraan masyarakat Tapanuli semakin baik jika dilihat dari persentase penduduk miskin, jadi ini apa apaan, ujar Hadi.
Persoalan kemiskinan tidak bisa berpatokan pada survey, tetapi sejauh mana keberhasilan Bupati Dolly Pasaribu selaku kepala daerah merealisasikan RPJMD sebab RPJMD adalah dokumen rencana pembangunan lima tahun yang didalamnya berisikan penjabaran dan visi misinya, ungkap Hadi.
Jadi sudahlah, sangat tidak elok mengalihkan issu, yang pasti RPJMD adalah tolok ukur untuk melihat sejauhmana performance kepemimpinannya selaku Bupati, tandas Ketua partai bernomor 13
Justru hari ini, kekhawatiran kami selama ini mulai terbukti karena dalam ekspos Bupati Tapsel Dolly Pasaribu hanya mengangkat soal IPM dan kemiskinan menurun tanpa menyentuh dan membuka RPJMD, sehingga ini kesannya pengalihan issu, sebut Hadi. (SL).