Scroll untuk baca artikel
#
Example 728x250 Selamat Ulang Tahun Kabupaten Deli Serdang yang Ke-79
Breaking NewsDeli SerdangKeluhan WargaSorotanSumut

45 Ha Lahan Perjuangan Di Desa Sei Rotan Dipadati Permukiman Dan Fasilitas Umum

213
×

45 Ha Lahan Perjuangan Di Desa Sei Rotan Dipadati Permukiman Dan Fasilitas Umum

Sebarkan artikel ini

Deli Serdang, mediatribunsumut.com

45 Ha lahan perjuangan di Desa Sei Rotan Kec Percut Sei Tuan kab Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara ( Sumut ) dipadati permukiman warga dan fasilitas umum.

Pantauan awak media ini di lapangan pada ( 21/06 ) telah dipadati dengan rumah warga, khususnya di Dusun XII desa Sei Rotan.

Example 728x250 Selamat Ulang Tahun Kabupaten Deli Serdang yang Ke-79

Termasuk fasilitas umum diatas lahan tersebut telah ada lapangan sepak bola dan lapangan olahraga lainnya.

Selain itu terdapat tempat pemakaman umum ( TPU ) yang luasnya diperkirakan mencapai 2 Ha serta tempat hunian para kaum du’apa.

Lalu terdapat yayasan untuk anak yatim piatu, ada Madrasah, SMPN 8 Percut Sei Tuan,, pusat perbelanjaan dan masih banyak fasilitas umum lainnya di lahan tersebut.

Bahkan terdapat pemakaman pasien Covid19 dengan luas 2 Ha, juga ada rumah ibadah atau masjid.

Dan sebagai catatan dari lapangan sepak bola di Dusun XII telah melahirkan anak berprestasi yakni Dapit Maulana menjadi  Timnas U 16  dan ada juga pesantren.

Bukankah sepantasnya ini harus dibantu dan dilindungi.

Sejumlah masyarakat yang berhasil dikonfirmasi menyampaikan,
kami atas nama masyarakat yang kurang mampu sangat merasa terbantu dengan adanya lahan perjuangan yang di kelola dan di usahai atas nama kelompok tani ( Poktan ) yang ada di dusun ini.

“Alhamdullh atas kerja sama masyarakat Dusun XII, kami sebagai warga masyarakat kurang mampu yang selama ini menyewa, tentu dengan adanya lahan perjuangan kelompok tani kami bisa mendirikan rumah, ujar beberapa warga.

Fhoto lokasi pemakaman umum desa Sei rotan

Hal senada pun disampaikan Ketua Kelompok masyarakat, (tani) Sutrisno (43) lahan ini dulunya tidak berfungsi dan tidak produktif sewaktu di kelola pihak PTPN 2, maka kami sepakat untuk mengelolanya.

“Beberapa waktu lalu sempat terjadi kericuhan yang diduga dilakukan suruhan PTPN hingga merobohkan salah satu rumah warga bahkan terjadi adujotos dengan masyarakat, tutur Ketua Kelompok Tani.

Sutris menambahkan,  permalahan kericuhan yang terjadi pada hari Jumat kemarin tepatnya tanglal ( 16/ 06 ) lalu telah dilaporkan warga kepada pihak hukum . ( Tim / Red  ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *