P. Sidimpuan, mediatribunsumut.com
Workshop dan pelatihan jurnalistik yang digelar DPD SWI P. Sidimpuan – Tapsel dapat dijadikan titik bangkutnya wartawan yang profesional dan proporsional.
Saya sangat mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini sebab akan menempa jurnalistik menyajikan karya tulisnya secara profesional dan proporsional setelah melaksanakan cek and ricek.
Selamat Ulang Tahun Kabupaten Deli Serdang yang Ke-79Demikian ditegaskan Pembina DPD SWI P. Sidimpuan – Tapsel DR Drs Nggalem Ginting pada workshop membangun dan mengembangkan sistem perlindungan dan advokasi bagi jurnalistik dan masyarakat umum yang digelar DPD SWI P. Sidimpuan – Tapsel pada ( 23/09 ) di Aula Budi Luhur jalan Kenanga P. Sidimpuan.
Apa lagi angka kekerasan terhadap wartawan cukup tinggi di Sumatera Utara ( Sumut ) sebagaimana disampaikan Ketua DPD SWI P. Sidimpuan – Tapsel, makanya saya bangga kegiatan ini dilaksanakan, ujarnya.
Kita tau tahun ini dan tahun depan tahun politik, kegiatan ini saya nilai mengingatkan bahwa wartawan dalam melaksanakan tugasnya independen, jangan sampai kita terpengaruh pada politik identitas, ungkapnya yang menjabat Ketua Dewan Pendidikan P. Sidimpuan.
Integriti pundamen dalam menjalankan tugas wartawan sebagai kontrol sosial yang berbicara dan menayanglan berita sesuai fakta, tutupnya.
Sebelumnya Ketua DPD SWI P. Sidimpuan – Tapsel Ahmad Mubin Lubis dalam sambutannya menyotori kekerasan terhadap wartawan makin meningkat di Indonesia.
Kekerasan terhadap wartawan tercatat paling tinggi di Sumatera Utara ( Sumut ) inilah salah satu yang metifasi kita melaksanakan kegiatan ini, ujarnya.
DPD SWI P. Sidimpuan – Tapsel mengadirkan tiga ( 3 ) narasumber masing -masing KBO Iptu Aguslim Anhar mewakili Kapolres P.. Sidimpuan, Armin Sulaiman Lubis Advokasi dan Mohot Lubis dari PWI Tabagsel.
Kegiatan tersebut resmi dibuka Kadis Kominfo P. Sidimpuan diwakili Kabid Pengelola Informasi Siti Nuraini Lubis
Pantauan awak media ini peserta kegiatan yang berasal dari wartawan, masyarakat umum dan mahasiswa begitu antusias, tak bergeming dari tempat duduk hingga acara selesai sekira pukul 17.00 Wib.
Rangkaian demi rangkaian kegiatan berjalan, mulai dari doa, menyanyikan lagi Indonesia Raya dan lagi mars SWI.
( SL )
