Scroll untuk baca artikel
#
Akademik

Kolaborasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Quality Berastagi dan Kelompok Tani Fajar Baru Wujudkan Pertanian Berkelanjutan Melalui Penerapan Manajemen Green Economy dalam Efisiensi Biaya

328
×

Kolaborasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Quality Berastagi dan Kelompok Tani Fajar Baru Wujudkan Pertanian Berkelanjutan Melalui Penerapan Manajemen Green Economy dalam Efisiensi Biaya

Sebarkan artikel ini
Kolaborasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Quality Berastagi dan Kelompok Tani Fajar Baru Wujudkan Pertanian Berkelanjutan Melalui Penerapan Manajemen Green Economy dalam Efisiensi Biaya

BERASTAGI – Dalam upaya nyata mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Quality Berastagi menunjukkan komitmennya untuk membangun pertanian masa depan. Kegiatan yang didanai oleh Departemen Penelitian Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) Kemdiktisaintek tahun anggaran 2025 ini berfokus pada penerapan prinsip-prinsip Green Economy atau Ekonomi Hijau.

Melalui serangkaian program pemberdayaan, FST Universitas Quality Berastagi mendampingi Kelompok Tani (Poktan) Fajar Baru dalam menerapkan manajemen green economy. Program kolaboratif ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi biaya usaha tani sekaligus mewujudkan praktik pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan.

“Ini adalah bentuk konkret transfer ilmu dari kampus kepada masyarakat. Kami tidak hanya mengajar di kelas, tetapi juga belajar dan berkontribusi langsung untuk kemajuan pertanian di daerah kita,” ujar Ketua Tim PKM yang merupakan dosen Agroteknologi Universitas Quality Berastagi, Chaula Lutfia Saragih, SP, M.Si, dalam sambutannya.

Kolaborasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Quality Berastagi dan Kelompok Tani Fajar Baru Wujudkan Pertanian Berkelanjutan Melalui Penerapan Manajemen Green Economy dalam Efisiensi Biaya

Proses Pelaksanaan: Dari Sosialisasi hingga Pendampingan Langsung

Pelaksanaan program dimulai dengan analisis situasi dan masalah untuk menyusun strategi yang tepat sasaran . Tim PKM yang diketuai oleh Chaula Lutfia Saragih, SP., M.Si, salah satu peneliti terkemuka universitas tersebut, kemudian menggelar serangkaian metode partisipatif .

Identifikasi Kebutuhan dan Perencanaan

Tahap awal dalam pelaksanaan program adalah identifikasi kebutuhan kelompok tani terkait pengelolaan limbah sanitasi lahan pertanian. Ini melibatkan survei, wawancara, dan diskusi dengan stakeholder terkait untuk memahami tantangan dan peluang yang ada. Selanjutnya, perencanaan program dilakukan dengan menetapkan tujuan, sasaran, dan strategi yang sesuai dengan kebutuhan yang telah diidentifikasi.

Sosialisasi

Kegiatan sosialisasi dilakukan untuk menginformasikan kelompok tani tentang pentingnya pengelolaan limbah sanitasi lahan pertanian dan manfaatnya bagi lingkungan dan pertanian secara umum. Ini dapat dilakukan melalui pertemuan komunitas, penyuluhan, kampanye media sosial, atau pemasangan spanduk dan poster di area pertanian.

Pelatihan

Kolaborasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Quality Berastagi dan Kelompok Tani Fajar Baru Wujudkan Pertanian Berkelanjutan Melalui Penerapan Manajemen Green Economy dalam Efisiensi Biaya

Pelatihan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kapasitas kelompok tani dalam pengelolaan limbah sanitasi lahan pertanian. Pelatihan dapat mencakup teknik-teknik pengomposan, penggunaan teknologi pengolahan limbah, manajemen pertanian berkelanjutan, dan aspek-aspek lain yang relevan.

Penerapan Teknologi

Penerapan teknologi merupakan langkah penting dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan limbah sanitasi lahan pertanian. Ini dapat mencakup penggunaan system mesin pencacah limbah sayur, pengomposan otomatis, bioreaktor anaerobik, atau teknologi lain yang dapat mengubah limbah menjadi produk yang bernilai tambah.

Pendampingan

Pendampingan dilakukan untuk mendukung kelompok tani dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan. Pendampingan dapat dilakukan oleh para fasilitator atau petani yang telah terlatih, yang memberikan bimbingan dan dukungan teknis secara langsung kepada kelompok tani.

Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk menilai efektivitas program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ini melibatkan pengumpulan data tentang perkembangan dan dampak program terhadap kelompok tani dan lingkungan.

Keberlanjutan Program

Keberlanjutan program menjadi fokus penting setelah program selesai dilaksanakan. Upaya harus dilakukan untuk memastikan bahwa praktik-praktik yang diperkenalkan selama program terus dilakukan oleh kelompok tani secara mandiri.Pertama, diadakan pelatihan dan sosialisasi intensif mengenai konsep Green Economy dan sistem nol limbah.

Materi ini memberikan pemahaman dasar tentang pentingnya pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Tim PKM juga memberikan distribusi material alat dan bahan pengomposan kepada Kelompok tani Fajar baru.

Hasil yang Diraih: Efisiensi Biaya dan Lingkungan yang Lebih Sehat

Setelah beberapa bulan implementasi, program ini mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan. Beberapa capaian nyata yang berhasil direkam antara lain:

  • Pengurangan Biaya Produksi: Berkat penggunaan pupuk organik MOL dan PGPR yang diproduksi sendiri, ketergantungan kelompok tani terhadap pupuk dan pestisida kimia sintetis menurun signifikan. Hal ini langsung berdampak pada penghematan biaya input pertanian hingga 30%.
  • Peningkatan Pendapatan: Dengan biaya yang turun dan produktivitas yang terjaga bahkan cenderung meningkat, pendapatan petani anggota kelompok dilaporkan mengalami kenaikan rata-rata sebesar 20% . Nilai tambah juga datang dari pemanfaatan limbah menjadi produk yang memiliki nilai jual.
  • Peningkatan Pengetahuan dan Kemandirian: Terjadi peningkatan literasi dan kapasitas petani sebesar 75% dalam mengelola usaha tani mereka secara mandiri dan berkelanjutan . Petani kini tidak lagi sepenuhnya bergantung pada input dari luar.
  • Lingkungan yang Lebih Sehat: Penerapan konsep daur ulang limbah (Reuse, Reuse, Recycle) dalam sistem nol limbah turut mengurangi jejak ekologis dari aktivitas pertanian, menciptakan ekosistem lahan yang lebih sehat dan seimbang .

Tanggapan Positif dari Berbagai Pihak

Bapak Junaidi Ginting, Ketua Kelompok Tani Fajar Baru, mengungkapkan rasa syukur dan antusiasmenya. “Selama ini kami hanya membakar atau membuang sisa panen. Berkat pendampingan dari tim PKM Universitas Quality Berastagi, kami sekarang bisa mengolahnya menjadi pupuk yang tidak hanya untuk kami pakai sendiri, tetapi juga berpotensi dijual. Biaya untuk beli pupuk kimia pun jauh berkurang. Dan kami juga ditinggalkan teknologi untuk dapat mengolah limbah panen kami sendiri nantinya setelah tim PKM Universitas Quality Berastagi ini selesai.” ujarnya.

Kolaborasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Quality Berastagi dan Kelompok Tani Fajar Baru Wujudkan Pertanian Berkelanjutan Melalui Penerapan Manajemen Green Economy dalam Efisiensi Biaya

Keberhasilan program pemberdayaan ini diharapkan dapat menjadi model percontohan bagi kelompok tani lainnya di wilayah Berastagi dan sekitarnya. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Quality Berastagi berkomitmen untuk terus mendampingi dan mengembangkan inovasi-inovasi lain yang dapat mendorong kemandirian dan kesejahteraan petani.

Kolaborasi antara akademisi dan petani seperti ini membuktikan bahwa ilmu pengetahuan dan kearifan lokal dapat bersinergi menciptakan solusi yang berkelanjutan. Langkah nyata Fakultas sains dan teknologi Universitas Quality Berastagi dan Poktan Fajar Baru ini patut mendapat apresiasi dan dukungan dari semua pihak untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berwawasan lingkungan.(Red/CLS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *