Jakarta – Kabar gembira datang dari Sumatera Utara. Geopark Kaldera Toba, kebanggaan Indonesia, kembali meraih “green card” dari UNESCO. Pengakuan ini menegaskan Danau Toba, yang terbentuk dari letusan dahsyat 74.000 tahun lalu, sebagai warisan alam dunia. Perjuangan panjang ini dimulai sejak 2018 dan status Geopark Dunia resmi didapat pada Juli 2020.
Perjalanan tidak selalu mulus. Pada 4-5 September 2023, dalam evaluasi di Maroko, UNESCO memberikan “kartu kuning” kepada pengelolaan Geopark Toba. Peringatan keras ini berarti status Geopark bisa dicabut jika tidak ada perbaikan dalam dua tahun.
Menanggapi hal tersebut, Muhammad Nuh segera bergerak. Pada 30 September 2023, beliau menghadiri kegiatan KMDT (Komite Masyarakat Danau Toba) di Jakarta untuk membahas masalah ini.
Kemudian, pada 11 Oktober 2023, FGD (Focus Group Discussion) diadakan di Medan bersama aktivis lingkungan, akademisi, dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Tujuannya jelas: berkolaborasi mengembalikan status Geopark Kaldera Toba agar kembali mendapatkan penilaian baik dari UNESCO.
Alhamdulillah, usaha tersebut membuahkan hasil. Pada Konferensi Global Geopark Network di Chile, 5-12 September 2025, Geopark Kaldera Toba kembali mendapatkan status “green card”. Kehadiran General Manager Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark, Dr. Azizul Khalis, menjadi saksi atas keberhasilan ini.
Manfaat Status Geopark UNESCO untuk Danau Toba
Pengakuan ini bukan sekadar gelar, melainkan membawa banyak manfaat, antara lain:
- Promosi Wisata Internasional: Menjadikan Danau Toba sebagai tujuan wisata global.
- Peningkatan Daya Tarik: Menyamakan Danau Toba dengan objek wisata dunia lain, seperti Langkawi.
- Pelestarian Lingkungan: Membantu menjaga warisan geologi dan keanekaragaman hayati.
- Pembukaan Peluang Kerja: Menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal.
- Peningkatan Daya Saing: Mendorong kemandirian dan daya saing daerah.
Muhammad Nuh mengajak semua pihak—Pemerintah Pusat, Pemprov Sumatera Utara, dan Pemerintah Kabupaten di sekitar Danau Toba—untuk menjaga status ini. Evaluasi berikutnya akan dilakukan empat tahun ke depan.
Terima kasih sebesar-besarnya juga disampaikan kepada Gubernur Sumatera Utara, Bapak Bobby Nasution, para Bupati, Dr. Azizul Khalis, dan tim, serta pimpinan KMDT atas kerja kerasnya untuk Danau Toba dan Sumatera Utara.(Ji)