P. Sidempuan, mediatribunsumut.com
Penguatan pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi menjadi pembahasan pada rapat koordinasi nasional ( Rakornas ) kepala daerah dan Forkopinda tahun 2023 yang dilaksabakan di Sentul International Convention Center ( SICC ) Bogor, Jawa Barat, (17/01 ).
Rakornas tahun ini mengusung thema Penguatan Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi.
Rakornas secara resmi dibuka Presiden RI Joko Widodo dengan peserta dari Pusat berjumlah 335 orang, Peserta dari Provinsi 289 Orang dan peserta dari Kab/Kota, 2.865 orang.
Presiden mengungkapkan total APBD daerah yang mengendap di bank sampai akhir tahun 2022 mencapai angka Rp123 triliun. Presiden pun mengingatkan seluruh kepala daerah untuk merencanakan program di daerahnya sebelum tahun berjalan sehingga anggaran yang telah diberikan tidak menjadi SiLPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran).
Saya ingatkan untuk mendesain program, merencanakan program sebelum tahun berjalan. jangan sampai menjadi SiLPA, ” tutur Presiden.
Terkait birokrasi, Presiden menyebutkan bahwa seluruh aparatur sipil negara (ASN) harus memiliki indikator kinerja yang sesuai dengan program prioritas pemerintah, yaitu investasi, kemiskinan, digitalisasi, inflasi, dan TKDN. Indikator tersebut tidak hanya diberikan kepada para ASN di kementerian/lembaga, melainkan juga akan diberikan kepada para ASN di institusi TNI, Polri, hingga kejaksaan.
Semuanya sekarang sudah ada indikator kinerjanya yang baru untuk ASN. KPI-nya ada semuanya sesuai dengan prioritas pemerintah, yaitu investasi, kemiskinan, digitalisasi, inflasi, dan TKDN,” ujar Presiden.
Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian juga menyampaikan bahwa pada Tahun 2022 kolaborasi antara Instansi Pusat dan Daerah mampu menjaga pertumbuhan ekonomi di tanah air dan tingkat inflasi juga terkendali dengan baik, sesuai dengan data Badan Pusat Statistik [inflasi] pada September 2022 5,95 persen, kemudian pada bulan Oktober 2022 turun menjadi 5,71 persen dan November 2022 turun sebesar 5,40 persen dan untuk bulan Desember terjadi kenaikan sedikit 5,51 persen karena adanya pola demand yang bersifat seasonal atau musiman yakni adanya Hari Raya Natal dan perayaan tahun baru.
Melalui momentum yang baik Kementerian Dalam Negeri mengharapkan dapat tercipta masukan dan arahan tentang langkah aplikatif dan inovati yang dapat diimplementasikan oleh daerah.
Usai mengikuti Rakornas Wali Kota Irsan Efendi Nasution, SH mengatakan bahwa sampai saat ini Pemko P. Sidempuan terus berupaya menjaga kestabilan harga sejumlah komoditi yang menjadi faktor penyebab terjadinya inflasi di daerah.
Oleh karena itu kita (Pemko P. Sidempuan) terus fokus pada kesinambungan pertanaman komoditas bawang merah, cabai merah dan beberapa komoditi lainnya”, ucap Wako Irsan.
Ini merupakan salah satu upaya dan bentuk keseriusan Pemko P. Sidempuan menjaga kestabilan harga di pasar, tambanya. ( SL )