Deli Serdang | mediatribunsumut. com
Parno Kakek berusia ( 62 ) tahun tewas, diduga akibat kelalaian perusahaan PT. Antara Kesuma.
Parno warga dusun III, Gg Murni desa Telaga Sari kecamatan Tanjung Morawa Kab Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara ( Sumut ) pada ( 23/10 ) sekira pukul 11.30 Wib sebagai pekerja tukang di perusahaan tersebut meregang nyawa.
Kematian Parno hingga kini masih misteri, belum diketahui pasti penyebabnya.
Informasi yang dihimpun mediatribunsumut.com di rumah duka, korban atau almarhum adalah pekerja/ tukang bangunan di perusahaan tersebut bila diperlukan pihak perusahaan.
Indra Sembada Kepala desa Telaga Sari saat ber- ziarah di rumah duka mengatakan, korban warga saya yang sudah cukup lama bekerja di perusahaan itu.
“Benar bang, yang meninggal itu warga saya yakni Parno (62), semasa hidup almarhum sebagai tukang bangunan, yang biasa mengerjakan bangunan di perusahaan itu, dan pihak perusahaan memang sudah kenal lama dengan korban,”ujar Kades.
Perwakilan perusahaan staf personalia Junaidi datang ke rumah duka bersama rombongan.
Junaidi saat dikonfirmasi mengatakan kami lagi fokus mengurus korban dan semuanya akan diselesaikan oleh pihak perusahaan dari A sampai Z, katanya singkat.
Perusahaan belum siap wawancara bang, kami dari perwakilan perusahaan turut berduka cita yang sedalam dalamnya, atas meninggalnya bapak Parno, ” ujarnya.
Ditempat terpisah Kapolsek Tanjung Morawa AKP Firdaus Kemit, SH saat dikonfirmasi terkait kejadian yang menipa Parno, beliau membenarkan kejadian tersebut.
“Benar bang telah terjadinya kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban meninggal, saat bekerja di PT. Antara Kesuma, yang beralamat di jalan Medan-Tg. Morawa Km.16,5 Dusun IV Desa Tanjung Morawa B Kec. Tanjung Morawa pada Senin, ( 23 / 10/ 2023 ) sekira pukul 11.30 Wib, terang Kapolsek saat dihubungi via whatsApp.
Sambung Kapolsek lagi, diduga penyebab meninggalnya korban terjatuh dari ketinggian 6 meter, ketika sedang memperbaiki atap seng perusahaan.
Sedangkan menurut keterangan para saksi berawal dari, korban masuk dan diminta untuk memperbaiki/ mengganti beberapa atap seng yang bocor.
Kemudian saksi Filayanti tiba tiba melihat 1 lembar seng atap perusahaan jatuh dari atas yang disusul jatuhnya korban, dimana kepala korban duluan membentur lantai, setelah korban jatuh saksi memanggil beberapa rekan kerjanya dan melihat korban sudah tidak sadarkan diri tergeletak di lantai dengan kepala dalam keadaan mengeluarkan darah.
Melihat korban tidak sadarkan diri, korban dibawa ke RSU Medistra dengan mengendarai 1 unit mobil perusahaan.
Setibanya di RSU Medistra korban dinyatakan oleh dokter telah meninggal dunia.
Pihak perusahaan bersama beberapa orang karyawan membawa jenazah korban ke rumah duka untuk di semayamkan.
Sampai berita ini diterbitkan pihak keluarga belum bisa dimintai keterangan ( dikonfirmasi ) karena masih berduka.
Lalu salah satu karyawan pekerja tetap di perusahaan mengatakan terkait kecelakaan yang terjadi, bang memang
perusahaan tempat kami bekerja (PT.Antara Kesuma).
Tidak ada dilengkapi alat keselamatan kerja, seperti helem proyek, Septi dan lainya.
Pokoknya perusahaan spele bang dengan keselamatan karyawan,”tutur beliau yang tak berkenan disebutkan namanya dalam pemberitaan ini.
Jadi almarhum itu sebenarnya sudah tak wajar untuk disuruh naik keatas untuk memperbaiki seng yang rusak.
“Almarhum seharusnya sudah pensiun, mengingat umur almarum sudah lansia, masak disuruh kerja yang itu tidak wajar kan.
Masih banyak lagi tukang yang lain berarti itu, namun pihak perusahaan sepele,” imbuhnya kesal dihadapan.
( Alfiansufialdi/ IWO )