Deli Serdang, mediatribunsumut.com
Kades Tanjung Morawa B ( TMB ) tutupi pagu atau besaran dana dan siapa penyedia barang/jasa ( PBJ ) pengadaan bibit Kelapa dan Jeruk Nipis Ta 2024.
Berulang kali dikonfirmasi Kades TMB melalui WhatsApp malah jawabannya niat kali kakak ya.
Sang Kades sepertinya menunjukkan arogannya, sikap Kades tersebut diikuti Ketua BPD, menyedihkan.
Seolah keduanya lupa bahwa dana desa ( DD ) itu uang pribadi, makanya jawabannya tidak mencerminkan pejabat publik.
Tentu menyisakan sederet tanya, mengapa Kades menutupi besaran dana dan nama penyedia barang/ jasa, diduga paket ketahanan pangan ( Ketapang ) sarat korupsi.
Sebab belanja kedua jenis bibit tersebut hanya 3.000 batang dengan rincian 2.000 bibit Kelapa dan 1.000 Jeruk Nipis, ini sesuai penjelasan Kades di salah satu media online.
Jika hanya itu penggunaan dana Rp 142.300 untuk belanja 3.000 kedua jenis bibit itu, maka harganya ditaksir Rp 47426/ batang.
Lalu pertanyaannya berikutnya, apakah mungkin harga bibit tersebut puluhan ribu per batang.
Terkait tumpukan bibit Kelapa yang ditemukan beberapa hari lalu di dusun IV, kini ( 10/03 ) tempat itu sudah kosong, kabarnya sudah dibagikan ke warga, namun warga tidak mengetahui siapa yang membagikan, tiba tiba ada di halaman rumahnya, tutur seorang warga yang tidak mau menyebut namanya.
Mungkinkah siluman yang mengangkat dan membagi bagikannya ke rumah warga, makin misteri saja.
Diminta kepada BPD TMB, Camat Tanjung Morawa dan inspektorat Deli Serdang memeriksa Kades dan pengelola kegiatan.
Tidak itu, termasuk kegiatan pengembangan dan pembinaan sanggar seni dan belajar yang disinyalir ” menelan” dana ratusan juta.
( Tim ).