Scroll untuk baca artikel
#
Example 728x250 Selamat Ulang Tahun Kabupaten Deli Serdang yang Ke-79
Breaking NewsKeluhan WargaSorotanSumutTapanuli Selatan

Di Tapsel Masih Ada Desa Tanpa Listrik Dan Terisolir, Butuh Perhatian Bupati 

51060
×

Di Tapsel Masih Ada Desa Tanpa Listrik Dan Terisolir, Butuh Perhatian Bupati 

Sebarkan artikel ini

 Tapsel, mediatribunsumut.com

Di Kab Tapanuli Selatan ( Tapsel ) provinsi Sumatera Utara ( Sumut ) masih ada desa yang tanpa penerangan listrik bahkan terisolir, masyarakat desa Sunge Sigiring Giring Kec Saipar Dolok Hole ( SDH ) membutuhkan perhatian serius Bupati.
Pasalnya salah seorang anggota DPRD Tapsel Sawal Pane kepada mediatribunsumut.com melalui telepon WhatsApp pada ( 10/06 ) mengaku mengusulkan atau mengajukan pembangunan infrastruktur jalan melalui pokir,  namun kandas karena terjadi efisiensi anggaran di Kab Tapsel hingga mencapai Rp 118 M.
Sangat disayangkan atas kebijakan yang diambil Bupati Tapsel, pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan ke desa tersebut sedianya prioritas sebab kondisi jalan ke desa tersebut berlubang lubang, sehingga bila musim penghujan badan jalan seperti kubangan kerbau, ujarnya.
Cukup memperihatinkan desa yang berpenduduk lebih kurang 300 KK tersebut terpaksa berjuang melewati jalan sepanjang 20 Km dengan waktu dua jam atau 120 minit.
Jembatan Kayu Dengan kondisi memperihatinkan
Tak dapat dibayangkan betapa sulitnya medan jalan yang harus dilewati masyarakat Sunge Sigiring Giring andaikan jalannya mulus berarti waktu tempuh yang dibutuhkan masyarakat lebih kurang 20 sampai 30 minit, ungkap Sawal.
Diperparah pula kondisi Lima ( 5 ) unit jembatan Kayu yang sudah hampir usang dimakan jaman.
Jadi warga harus ekstra hati-hati ketika melintasi jalan dan jembatan di siang hari, nah kalau malam hari tak dapat kita bayangkan, gelap gulita tanpa penerangan listrik atau PLN, sedihnya.
Ta 2024 dibangun jembatan, namun diduga material pasir tidak sesuai RAB
Biaya transportasi hasil bumi seperti Karet atau Getah, Kayu Manis, Kopi dan Gula Aren terpaksa tinggi, itulah yang harus ditanggung masyarakat, karena tidak ada pilihan lain, tandanya.
( Tim ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *